Melangkahlah terus di sini. Kita lanjutkan langkah-langkah dahulu dan
kemarin, dengan terus menapaki jalan ini, tanpa berhenti. Renungkan
perjalanan kita ini, sekarang disini. Ternyata Allah telah menuntun
langkah dan hati kita sampai ke jalan ini. Bersentuhan dengan
saudara-saudara di jalan dakwah. Bertemu dengan orang-orang yang
setidaknya memiliki keinginan untuk lebih baik dan menata kehidupanya
lebih dekat kepada Allah. Ingat-ingat bahwa mereka, saudara-saudara kita
itu, adalah orang yang menginginkan kebaikan, ingin lebih baik, ingin
lebih sholih, ingin menjadi orang yang lebih dekat dengan Allah. Ingin
berjuang dengan umatnya, menginginkan kebaikan untuk masyarakatnya, dan
umat manusia di dunia ini. Mereka bukanlah orang-orang yang telah mejadi
baik, juga bukan orang yang sudah pasti baik dan shalih. Sebagaimana
kita adalah orang-orang yang belum menjadi baik, apalagi pasti baik.
Tapi ingin menjadi baik.
Alhamdulillah kita
berjumpa dengan orang-orang yang mempunyai kejauhan orientasi hidup,
pandangan dan cita-citanya, melesat menembus dunia hingga akherat,
pembicaraanya tak terlepas pada dinding pribadi, atau keluarga, tapi
melesat dan merangkul semua saudara muslim, bahkan semua umat manusia di
bumi ini. Kita dipermukan Allah di jalan bersama orang-orang yang
menata langkahnya untuk memberikan kebaikan kepada banyak orang di bumi
ini. Kita dihantarkan oleh Allah untuk berada diantara orang-orang yang
mau berkorban untuk kebahagiaan saudaranya. Kita ditunjukkan oleh Allah
utuk bergabung dengan kafilah dakwah, yang terdiri dari
orang-orang yang ingin ketaatanya bertambah kepada Allah.
Saudara-saudara kita itu, bukan orang-orang yang berbicara dalam konteks
kemakmuran dunia saja, lalu mengajak kita berfikir, berjibaku dan
berkompetisi habis-habisan memperoleh kemakmuran dunia.
Sekarang berfikirlah sebaliknya,
Jika
Allah tidak menuntun langkah dan hati kita untuk ada di sini. Jika kita
tidak bersentuhan dengan saudara-saudara kita di jalan dakwah. Jika
hingga sampai saat ini kita belum bertemu mereka, jika hati dan pikiran
kita belum dimasuki berita-berita keimanan, keyakinan pada Allah, kepada
Rosulullah SAW,kepada Islam sebagai pedoman langkah hidup kita. Jika
sampai sekarang kita belum diarahkan Allah untuk berjumpa dengan orang
yang kehidupanya lebih dekat kepada Allah. Bila kita sampai saat ini
tidak bertemu dengan kumpulan orang yang mengajak kearah menata
kehidupan di dunia dan akherat, tetapi hanya bertemu dengan orang yang
berorientasi pada dunia semata. Jika kita tidak dipertemukan Allah
dengan orang yang berkorban dan memberi untuk orang lain. Tapi hanya mau
lebih banyak memikirkan diri sendiri dan keluarganya. Jika Allah belum
menempatkan kita diantara orang yang memiliki kehendak untuk lebih taat
pada Allah. Jika hidup kita selama ini hanya disibukkan dengan ragam
kegiatan yang tidak bernuansa ketaatan, tidak banyak waktu yang diisi
dengan membicarakan dan menata kehidupan masyarakat Islam. Jika kita
tidak dipertemukan dengan kelompok orang yang serius menata dan
menghendaki Izzahnya bangunan Islam di muka bumi ini.
Apa yang terjadi pada diri kita dalam kondisi kenikmatan itu tidak ada?
Inilah kita diantara limpahan kasih sayang Allah yang tak pernah ada
habisnya. Ingat-ingatlah nikmat itu. Sebab Allah berfirman, jika kalian
bersyukur sungguh akan kita tambah nikmat atas kalian. Dan jika kalian
kufur sesungguhnya azabku sangat pedih....Ya Allah kokohkan kaki kami di atas jalanMu...
0 komentar:
Posting Komentar