23 Maret 2012

Sahabat, Bukan Saatnya Lagi untuk Berdiam Diri !!

Wahai sahabat, dengarlah curahan hatiku ini,
Aku jenuh, benar benar jenuh melihat kondisi teman temanku generasi muda yang menghancurkan dirinya sendiri, terkubur dalam dasar lubang seks bebas. Ingin rasanya ku tutup mata ini agar ku tak bisa melihatnya lagi. Telah kututup mata ini, namun telinga ini masih saja mendengar berita yang sama. Akhirnya kututup mata dan telingaku, namun tetap saja, ternyata hatiku tak kuasa untuk mendiamkannya. Hati ini ingin mereka sadar akan berharganya diri mereka. Kasihan sekali mereka.
Sampai kutemui fakta fakta disekitarku, moral remaja begitu rusak. Seks bebas telah mewarnai di setiap sudut negara, setiap kota di negaraku. Jogjapun tak luput dari fenomena ini. Kota tempatku dilahirkan, kota tempatku dibesarkan, kota tempatku menuntut ilmu. Kota yang ku idam idamkan menjadi kota yang islami, kota yang menjadi titik tolak perjuangan islam, kota yang mampu mencetak intelektual muslim, kota yang mampu melahirkan para mujahid mujahidah. Ternyata itu hanya angan anganku saja. Semuanya jauh dari realita yang ada. Ternyata kota dambaanku ini menyimpan sejuta misteri. Dibalik kota pelajar dan kota budaya (ya begitulah konon orang orang menyebutnya) ternyata kota ini juga kota PSK (mohon maaf) Dan mengapa pelaku seks bebas mayoritas adalah PELAJAR dan MAHASISWA.
Valentine dianggap sebagai ‘hari raya’nya. Seolah olah negeri ini lebih banyak diisi perzinahan, pelacuran, kehamilan di luar nikah, aborsi, adiksi video porno, PMS dan HIV/AIDS. Na’udzubillah...
Ingatlah Rasullullah bersabda, “Jika telah merajalela zina dan riba di suatu negeri, maka sungguh mereka telah menghalalkan diri mereka untuk menerima azab Allah”(HR Al Hakim dalam al Mustadrak,II/37)
Apakah mereka lupa akan agamanya?? Tak sadarkah jika mereka punya ISLAM?? Aku harus menolong mereka, tapi apa yang harus aku lakukan? Ada yang mau berbagi solusi denganku? Atau kalian juga mempunyai perasaan yang sama denganku??
Kita bisa menolong mereka. Ayolah kawan. Janganlah jadi orang yang cuek, mereka butuh kita. Jika engkau tak pernah sedikitpun merasakan apa yang sekarang ini kurasakan. Cobalah menjadi orang yang lebih peka, peduli terhadap kondisi umat. Jangan pernah mengaku menjadi umat Muslim jika engkau tak pernah peduli dengan kondisi ini. Jika yang ada dalam pikiranmu hanyalah berfoya-foya, mencari kesenangan semata, mengejar prestasi dan prestasi saja, pragmatis, egois, apatis, apolitis, atau malah autis, terkungkung dalam masalah masalah individual saja, sibuk dengan masalah pribadinya. Berusaha menjadi aktivis hanya untuk sekedar eksis, biar organisasinya dikenal banyak orang, tak pernah siqoh dalam perjuangan untuk umat, apalagi ikhlas jika orientasinya hanyalah dunia, gerak menjadi pragmatis, hanya punya solusi parsial, tak bisa memberikan solusi untuk umat. Sungguh saya sakit melihat kondisi teman teman yang seperti ini. Apalagi jika terlontar sebuah kalimat “ah itukan mereka, yang penting kita tidak ikut ikutan”. Sungguh ketika kalimat senada masuk ke dalam telingaku ingin aku rasanya marah, ingin aku rasanya menangis. Tapi aku harus kembali sadar dengan hanya marah, sedih dan menangis tidak pernah akan menyelesaikan masalah.
“Siapa saja bangun dipagi hari dan perhatiannya kepada selain Allah, maka ia tidak berurusan dengan Allah. Dan barangsiapa yang bangun dan tidak memperhatikan urusan kaum muslimin, maka ia tidak termasuk golongan kaum muslimin” (HR Hakim dam Al Khatib dari Hudzaifah)
Mamang benar, umat muslim seperti buih dilautan, jumlahnya banyak namun mudah diombang ambing. Ya itulah penyakit kaum muslim jaman sekarang, cinta dunia, dan takut mati. But, Open your eyes friends, akankah kita akan ikut ikutan seperti itu. ISLAM terlalu indah untuk tidak diperjuangkan, terlalu sempurna untuk tidak kita jadikan pedoman dan ideologi kita, terlalu mulia untuk tidak kita tegakkan di bumi Allah ini. Hidup ini memeng penuh dengan perjuangan dan perjuangan ini adalah perjuangan untuk membangkitkan kondisi umat yang ada.
Maka mengapa engkau masih berdiam diri?? Kita harus bergerak, membangkitkan umat dengan ISLAM. Mencerdaskan dengan ISLAM, karena hanya dengan mengenal ISLAMlah umat akan bangkit dan mampu menciptakan sistem ISLAM yang kaffah. Yang tidak hanya menjadikan ISLAM setengah setengah. Tapi jadikanlah ISLAM itu sebagai sebuah MABDA’ atau ideologi kita, yang mampu menjawab semua permasalahan umat yang ada. Baik masalah manusia dengan dirinya sendiri, manusia dengan Allah (ibadah) maupun masalah manusia dengan sesamanya (muamalah).
Kita adalah pengemban dakwah yang siap untuk mempersembahkan syariah bagi peradaban. Sebagai seorang pembebas, sebagai cahaya. Kitalah hamba Allah yang akan berada di garda terdepan untuk mengantarkan umat kembali ke kemuliaan ISLAM. Karena kita bersahabat, kita bersaudara, kita saling menyayangi. Sungguh indahnya ukhuwah islamiyah yang akan menjadi kekuatan kita untuk terus berjuang. Never say never untuk perjuangan ini.(asti)

0 komentar: